Kamis, 09 September 2010

Renungan Akhir Ramadhan

jam 3 pagi berdetak.
laksana galap tanpa sehelai angin.
dan tanpa setitik dingin air.

tak terasa bulan penuh rahmat telah lewat.
terasa berat meninggalkanmu.
kau semangat dan anugerah bagi kami.
kau seperti saudara kami.

tanpa terasa di subuh ini.
di ujung pertemuan kita.
aku meneteskan air mata.
kehilanganmu.
dan fajar tak menyisingkan lengannya.

semakin deras mengalir tetesan itu.
semakin berat hati melepaskanmu.
semakin aku merasa kehilanganmu.
dan aku hanya bisa berdoa

"Yaa Allah dengan ridho dan dengan syafaat dari Rasulullah saw. Hamba berserah diri dan Hamba memohon Pertemukanlah Hamba dengan bulan Ramadhan tahun depan dan jikalau Engkau meutup usia Hamba ini, semoga usia Hamba Kau tutup dengan Khusnul Khotimah. Amin."

entah apa yang ada di dalam hati ini.
tak terbendung tetesan air mata.
hanya berharap.
kembalilah tahun depan wahai bulan Ramadhan.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com